Surabaya.Warnakotanews.com
RPH ( Rumah Pemotongan Hewan ) Surbaya Melakukan Tindakan preventif terhapa Hewan Ternak Sapi yang sekarang sedang viral atau Merebknya wbah penyakit Mulut dan Kukuh (PMK ) di Jawa Timur sebagai penyakit hewan menular akut yang menyerang 1.247 ekor ternak sapi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto, mendapat perhatian serius Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan Kota
Surabaya (RPH Surya).
Sejak beredarnya informasi tentang laporan kejadian adanya wabah
penyakit menular (PMK) di Jatim akhir pekan lalu, RPH Kota Surabaya segera melakukan tindakan
preventif untuk mencegah masuknya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di lingkungan RPH Kota Surabaya.
Menurut ” Direktur Utama Perusahaan Daerah RPH Kota Surabaya Fajar A. Isnugroho mengatakan, pihaknya
meningkatkan pengawasan sapi yang masuk di lingkungan RPH Kota Surabaya dengan memeriksa Surat Keterangan Sehat Hewan (SKKH) asli dari daerah asal hewan. “dengan SKKH asli, RPH hanya ingin memastikan ternak sapi yang masuk ke RPH bukan berasal dari wilayah
Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mojokerto, tempat terjadinya wabah PMK. Sebab Surabaya sangat
dekat dengan 4 wilayah itu”, tegas Fajar di kantor RPH Pegirian ( Rabu 11/5/22).
Selain itu RPH juga melakukan penyemprotan disinfektan kepada semua ternak dan kendaraan
pengangkut hewan yang masuk ke lokasi RPH, sebagai upaya meningkatkan bio safety dan bio
security di lingkungan RPH Kota Surabaya. “Kami berusaha jangan sampai ada sapi yang akan
dipotong di RPH terjangkit virus penyakit menular PMK”, kata Fajar Dirut RPH Kota Surabaya.
Fajar A.Isnugroho menjelaskan, uji sampel Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah dilakukan Pusat
Veteriner Farma (Pusvetma) di Jalan A.Yani 68-70 Surabaya sebagai laboratorium rujukan
Penyakit Mulut dan kuku pada 27-28 Januari 2022 di RPH Pegirian Kota Surabaya dengan mengambil sampel 61 sampel serum, yang terdiri dari 11 sampel serum sapi dan 50 sampel
serum babi. Hasilnya negatif untuk seluruh sampel.
Hasil uji sampel PMK tertanggal 11 April 2022 dikirimkan Pusvetma kepada Kepala Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Timur dengan tembusan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian RI, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Kepala Balai
Besar Veteriner Wates, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya dan
Direktur Utama Rumah Potong Hewan Surabaya.” Ujar Fajar pada wartawan .