Surabaya,http://warnakotanews.com
berawal dari keprihatinan banyak kasus di indonesia, orang tua atau lansia yang harus hidup sendiri jauh dari anak maupun keluarga, lima siswa sma negeri dua surabaya,menciptakan inovasi teknologi untuk memantau aktifitas lansia yang hidup sendiri.
Kelima siswa yang menciptakan Inovasi tersebut yaitu Fazil Sabilarrasyad, Muhammad Rezqy Agung, Muhammad Thufail Addausy , Razzaqi Noor Radhitya dan Hernawan Santosa .
Inovasi yang diberi nama Elderly Monitoring System With Artificial Intelligence atau EMS – AI , bisa memantau aktivitas harian lansia .
Dalam pengoperasian EMS – AI ini, rumah yang dihuni lansia dipasang sensor pendeteksi pintu, sensor gerak , yang diletakan di sejumlah ruangan.
Selain itu juga dipasang sensor pendeteksi jantung dan pernafasan yang bisa dipasang di bawah kasur kamar tidur.
Sistem kerjanya , selama 3 hingga 4 minggu EMS – AI akan merekam kebiasaan lansia, seperti jam tidur dan aktivitas lainnya.
Jika lansia melakukan aktivitas diluar kebiasaan akan langsung dilaporkan ke keluarga atau anak melalui aplikasi di handphone.
Inovasi yang sudah dibuat setahun lalu ini kembali berhasil meraih juara pertama di lomba Korea Internasional Youth Olympiad 4i 2024, yang digelar awal agustus kemarin di Seol Korea Selatan.
Karya Anak Bangsa ini mampu mengalahkan 200 karya Inovasi dari 15 negara, seperti Amerika Serikat , China, Korsel , Malaysia hingga Hongkong.
Pihak sekolah SMA Negeri Dua Surabaya juga memberi dukungan atas prestasi anak didiknya dikancah Internasional ini, dengan memberikan guru pendamping.
Inovasi Teknologi Karya Lima siswa ini juga dinilai sangat berguna bagi kehidupan sehari hari di masyarakat Indonesia.
EMS-AI ini sengaja tidak menggunakan kamera cctv untuk menjaga privasi lansia saat beraktivitas di rumah.
Inovasi Teknologi Karya Lima siswa SMA Negeri Dua Surabaya ini masih terus disempurnakan sebelum bisa digunakan masyarakat luas.