Surabaya – Manajemen PT Dharma Lautan Utama memohon maaf yang sebesar-besarnya, kepada masyarakat konsumen angkutan laut atas insiden tergulingnya, KM Satya Kencana III di depan dermaga pelabuhan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pada saat musibah kapal tersebut khususnya KSOP Kumai, Kepolisian, Pelindo dan masyarakat sekitar.

“PT. Dharma Lautan Utama mengapresiasi ABK KM. Satya Kencana III, karena dengan kesigapan, kecakapan kru kapal yang menerapkan keselamatan sesuai dengan standarisasi International ISM Code bisa menyelamatkan 100% penumpang dan sebagian besar kendaraan yang berhasil di bongkar dengan cepat pada saat kapal terjadi kemiringan”Kata Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Erwin Poedjiono, di Surabaya, Kamis (20/10)

Erwin menjelaskan, bila dibandingkan dengan kejadian tergulingnya kapal MV. Star Princess di Philipina yang berada di pinggir pantai korban meninggal sebanyak 851 pax. Padahal di Philipina sudah dibentuk Coast Guard untuk penyelamatan yang sangat kuat tetapi dari semua kapal PT. DLU dengan menjalankan latihan rutin keselamatan di tiap minggu 2 kali saat safety day serta melaksanakan kegiatan kampanye keselamatan ditiap kegiatan pemerintah dan internal perusahaan maka korban jiwa dapat dihindarkan.

“KM Satya Kencana III berangkat dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tanggal 17/10/22 pk 21.50 membawa penumpang 289 pax (40% dari kapasitas kapal), sepeda motor 4 unit, kendaraan pribadi 6 unit, truk sedang 3 unit dan truk besar 12 unit (load faktor kendaraan hanya 70%), kapal kondisi laik laut dan telah melakukan pengedokan terakhir 9 Agustus 2022 dengan sertifikat clear tanpa rekomendasi penundaan pekerjaan dan telah mendapatkan surat persetujuan berlayar dari Syahbandar Surabaya”tutur Erwin.

Kapal ini, Kata Erwin merupakan kapal yang favorit, mewah di lintasan tersebut karena PT. Dharma Lautan Utama banyak mendapatkan penghargaan dari Presiden, Menhub, Gubernur dan International serta MURI, dimana sudah terkumpul sekitar 180 penghargaan dari dalam dan luar negeri.

“Untuk penyebab kejadian kami menunggu investigasi KNKT dan PPNS terkait kecelakaan tersebut sesuai dengan Undang Undang Pelayaran Nomor 17 Tahun 2008, dan untuk sementara kapal mengalami kemiringan akibat adanya kendaraan truk dengan muatan sangat berat yang akan keluar pintu rampdoor mengalami kesulitan saat turun dari kapal menuju pintu rampa, akhirnya kemiringan pada titik maksimum yang sulit untuk dikendalikan”Ujar Erwin

Erwin menambahkan, Didalam kapal masih ada sebagian kecil kendaraan, maka kendaraan yang ikut mengalami kecelakaan akan kami bantu percepatan pencairan di asuransi Jasa Raharja Putra yang dijamin oleh PT. Dharma Lautan Utama serta tambahan jaminan penggantian sebesar 60% dari nilai asuransi utama Jasa Raharja Putra karena sebagai perhatian tambahan bantuan biaya perbaikan kendaraan dari PT. DLU.

“Kami juga akan mempercepat melakukan pengapungan kapal dengan penunjukan endor Salvage dan diharapkan tidak lebih dari satu bulan kapal tersebut sudah terapung dan tidak mengganggu alur pada saat kapal akan masuk ke dermaga pelabuhan Kumai”Tutup Erwin, menjelaskan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *